Parfum saat ini bukan sekadar pelengkap penampilan. Bagi banyak anak muda Indonesia, parfum telah menjadi bagian dari gaya hidup yang mencerminkan karakter, mood, hingga identitas pribadi. Nggak heran kalau tren wewangian makin hari makin ramai diikuti, bukan cuma dari segi pemakaian, tapi juga dari sisi bisnis dan inovasi produk.
Terutama di marketplace seperti Shopee, brand-brand parfum lokal bermunculan dan bersaing ketat. Beberapa bahkan berhasil mencatatkan ribuan penjualan tiap bulannya.
Nah, lewat artikel ini, Amulia mau mengajak kamu menyimak lebih dalam tentang siapa saja 10 brand parfum terlaris di Shopee, serta strategi sukses mereka yang bisa jadi inspirasi untuk kamu yang ingin terjun ke dunia wewangian atau mengembangkan produk parfum lewat jasa maklon.
10 Brand Parfum Terlaris di Shopee Berdasarkan Pangsa Pasar
Berikut ini adalah sepuluh brand parfum terlaris di Shopee dengan tingkat penjualan tinggi, yang hadir dari brand lokal maupun internasional. Apa saja?
1. HMNS
Brand satu ini nyaris selalu nangkring di peringkat atas parfum terlaris Shopee. Menurut data GoodStats 2025, HMNS memiliki pansa pasar sebesar 3,56 persen, menjadikannya sebagai salah satu pionir parfum lokal yang berhasil masuk ke kategori lifestyle premium.
Strategi HMNS yang paling menonjol adalah positioning-nya, brand storytelling yang kuat, desain kemasan minimalis-modern, serta konsistensi menghadirkan signature scent seperti Orgasm dan Farhampton. Selain itu, mereka juga aktif di TikTok dan Instagram, membangun komunitas yang loyal lewat narasi “parfum sebagai bentuk ekspresi diri”.
2. Saff & Co.
Berada di posisi kedua dengan pangsa pasar seluas 3,55 persen, Saff & Co. adalah brand lokal yang mengedepankan aroma-aroma eksklusif dengan kesan niche perfume, tapi dalam harga yang lebih terjangkau. Salah satu kunci sukses Saff & Co. adalah konsistensinya mengedepankan kualitas ekstrak parfum yang tinggi. Selain itu, mereka juga rata-rata memakai konsentrasi Extrait de Parfum yang punya daya tahan aroma 6–10 jam.
Saff & Co. juga punya positioning unik, yakni memasarkan parfum layaknya fashion item. Visual kontennya rapi dan tone-nya artistik, dengan penamaan produk seperti Omnia dan Aria yang terkesan elegan. Ini memperkuat daya tariknya di segmen konsumen urban usia 20–35 tahun.
3. Mykonos
Mykonos berhasil mengisi celah antara parfum remaja dan young-adult dengan aroma yang berani, playful, tapi tetap elegan. Kesuksesannya ini menjadikan Mykonos berada di posisi ketiga dengan pangsa pasar sebesar 3,11.
Produk andalannya seperti Aphrodite dan Hera viral di TikTok dan marketplace berkat review positif soal keharuman dan daya tahan yang mengejutkan, meski harganya di bawah Rp200.000.
Salah satu keunggulan Mykonos adalah kemampuannya membangun citra brand lewat aesthetic packaging dan storytelling yang mengarah ke mitologi Yunani. Strategi ini membuat produknya mudah diingat dan membentuk koneksi emosional dengan konsumen muda yang sedang mencari identitas diri.
4. Octarine
Berbeda dari brand sebelumnya, Octarine fokus pada gender-neutral fragrance. Mereka mengangkat identitas brand inklusif, dengan packaging minimalis dan nama-nama parfum yang terinspirasi dari alam dan elemen fantasi seperti Myst, Aurum, dan Nova.
Penjualan Octarine meningkat signifikan setelah mereka aktif menggandeng beauty influencer di Instagram dan TikTok. Strategi bundling produk (parfum + body mist + pouch) juga terbukti sukses meningkatkan checkout rate hingga 1,7 kali lipat menurut laporan penjualan Shopee.
Berkat strategi pemasarannya yang maksimal ini, Octarine menempati posisi keempat dengan pangsa pasar sebesar 2,05 persen.
5. Scarlett
Scarlett, yang awalnya dikenal lewat body care, sukses memperluas lini produk ke kategori parfum dan body mist. Bahkan brand ini berhasil menempati posisi kelima dengan pangsa pasar sebesar 1,86 persen. Parfum seperti Jolie, Charming, dan Romansa dari Scarlett menjadi favorit, terutama karena karakter wanginya yang manis, ringan, dan mudah disukai banyak orang.
Strategi Scarlett yang paling terlihat adalah endorsement dari selebriti dan aktivitas promosi masif di Shopee. Mereka rutin ikut Shopee Campaign seperti 9.9, 11.11, dan 12.12. Penawaran bundling dan free gift juga jadi magnet utama yang bikin pembeli repeat order.
6. Evangeline
Evangeline adalah contoh sukses brand lokal yang menyasar pasar entry-level dengan harga super terjangkau tapi tetap mengutamakan variasi aroma yang kaya. Di Shopee, Evangeline konsisten masuk dalam top 10 brand parfum terlaris, yang menempati posisi keenam dengan pangsa pasar sebesar 1,81.
Salah satu varian Evangeline, Sakura, sempat viral karena wanginya yang disebut mirip parfum high-end. Kelebihan Evangeline ada pada range aroma buah dan bunga yang luas, dari vanilla, peach, magnolia, hingga musk.
Target utamanya adalah remaja hingga wanita muda yang ingin tampil wangi tanpa menguras kantong. Strategi mereka terletak pada penyebaran distribusi besar-besaran, harga di bawah Rp 50.000, dan varian aroma yang up-to-date dengan tren Korea dan Jepang.
7. Miniso
Sebagai brand retail asal Jepang yang terkenal dengan konsep affordable lifestyle, Miniso juga mencetak angka penjualan fantastis untuk lini parfumnya. Di Shopee, parfum Miniso sering masuk kategori “Best Seller” untuk pengguna pemula yang baru mencoba parfum harian.
Miniso mengandalkan aroma yang clean, soft, dan genderless, seperti Ocean Series, Floral Bloom, dan White Musk. Strategi Miniso adalah memadukan estetika minimalis Jepang dengan harga kompetitif (Rp30–80 ribu) dan pengemasan yang menarik. Hal ini membuatnya sangat appealing di kalangan Gen Z. Selain itu, kehadirannya secara offline juga memperkuat awareness brand secara keseluruhan.
8. Carolina Herrera
Masuknya brand high-end seperti Carolina Herrera ke dalam daftar parfum terlaris Shopee menunjukkan adanya demand besar untuk parfum premium. Varian seperti Good Girl dan Bad Boy tidak hanya populer di kalangan pecinta wewangian, tapi juga di pasar Shopee melalui diskon khusus dan penjualan dari akun official store.
Strategi Carolina Herrera adalah menjual daya tarik glamor, dari desain botol high fashion berbentuk stiletto, hingga kombinasi aroma kuat seperti jasmine, coffee, dan tonka bean.
Meskipun dibanderol di atas Rp1 juta, penjualannya tetap tinggi karena mampu menghadirkan luxury experience yang relatable dan bisa diakses lewat cicilan/paylater marketplace.
9. Onix
Brand lokal yang satu ini cukup baru, tapi perkembangannya sangat pesat. Dengan produk ikonik seperti FWB (Friends With Benefit), Onix menyasar pasar anak muda yang menyukai aroma unisex dan bold.
Strategi mereka yang cukup mencolok adalah positioning produk sebagai “parfum dengan vibe tertentu”, mereka bahkan mem-branding varian aromanya dengan narasi emosional, seperti parfum untuk hangout, date, atau party.
Di Shopee, Onix memaksimalkan penjualan lewat strategi limited batch dan kolaborasi komunitas. Harga yang masih tergolong middle-range (Rp100–200 ribu) membuatnya bisa menjangkau banyak kalangan, terutama Gen Z yang suka mencoba tren baru tanpa terlalu banyak pertimbangan.
10. Afnan Perfumes
Afnan adalah brand niche asal Uni Emirat Arab yang dikenal dengan parfum bergaya Arab yang berani dan tahan lama. Meski bukan brand lokal, Afnan menempati posisi kuat di Shopee karena meningkatnya tren parfum Arab di Indonesia. Varian seperti Supremacy Not Only Intense dan 9PM jadi andalan yang banyak diburu pecinta aroma oriental, amber, dan spicy.
Keunggulan Afnan terletak pada projected aroma dan long lasting performance, yang bisa bertahan lebih dari 8 jam. Strategi mereka adalah fokus pada value for money, yang menghadirkan kesan parfum niche dengan harga Rp300–500 ribuan. Ini yang bikin Afnan laris manis di kalangan cowok-cowok urban dan pecinta Middle East scent.
Pentingnya Mengetahui Data Pasar untuk Merancang Strategi Bisnismu
Kalau kamu sedang membangun brand parfum, salah satu kesalahan paling umum yang sering dilakukan adalah langsung fokus ke produk, tapi lupa membaca pasar.
Padahal, data pasar itu ibarat GPS dalam perjalanan bisnis, sebab tanpa arahan yang jelas, kamu bisa tersesat atau justru menyasar target yang salah. Apalagi dalam industri wewangian yang kompetitif dan cepat banget berubah tren.
Mengetahui data pasar bisa membantu kamu:
Menentukan aroma yang sedang diminati pasar.
Contohnya, menurut GoodStats dan DataIndonesia.id, aroma fruity dan musk adalah dua notes yang paling banyak dicari di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Jadi kalau kamu mau bikin produk, dua aroma ini bisa jadi landasan awal.
Mengenali segmen usia dan gender target kamu.
Data pasar bisa menunjukkan siapa yang paling banyak membeli produk parfum: apakah Gen Z, milenial, atau justru ibu-ibu muda? Apakah lebih dominan pria atau wanita? Dengan info ini, kamu bisa merancang pesan promosi yang lebih tepat sasaran.
Memahami harga yang kompetitif.
Dari laporan penjualan dan data persaingan, kamu bisa tahu di kisaran harga berapa parfum terlaris dijual. Ini penting untuk menentukan positioning produkmu, apakah kamu ingin masuk ke kelas entry-level, middle market, atau premium?
Merancang strategi marketing yang lebih efektif.
Misalnya, jika data menunjukkan penjualan parfum meningkat saat musim liburan atau event seperti 11.11 dan 12.12, kamu bisa siapkan stok lebih banyak dan promosi khusus di tanggal tersebut.
Jadi, daripada menebak-nebak tren atau hanya mengikuti intuisi, lebih baik gunakan data sebagai fondasi setiap langkah bisnis. Di Amulia, kamu juga bisa berdiskusi langsung soal data pasar, tren aroma, hingga positioning produk yang tepat, biar parfum buatan kamu benar-benar punya peluang besar untuk sukses!
Yuk, Mulai Bisnis Parfummu bersama Amulia!
Setelah menyimak kesepuluh brand terlaris di Shopee dan strategi yang mereka terapkan di atas, kamu pasti setuju kalau inovasi produk jadi salah satu yang perlu banget kamu pertimbangkan.
HMNS, Mykonos, dan Saff & Co. sangat bangga dengan signature scent mereka dan mengembangkan pemasaran kreatif untuk mendukung strategi branding mereka. Sementara itu, Scarlett mengambil langkah berani dengan meluncurkan parfum dan body mist, setelah sukses dengan body care dan skincare-nya.
Kabar baiknya, kamu bisa memulai bisnis parfummu dan mengembangkannya dengan optimal bersama jasa maklon parfum Amulia. Dengan lebih dari 900 pilihan aroma, kamu bisa meracik signature scent khusus untuk brand parfummu, menyesuaikan dengan target pasar, juga karakter brand parfummu.
Apalagi Amulia juga menawarkan jasa maklon dengan layanan praktis dan efisien, biaya yang terjangkau, dan minimal produksi rendah. Sehingga sangat cocok untuk kamu yang baru memulai bisnis parfummu sendiri.
Bagaimana? Tertarik untuk memulai bisnis parfummu bersama Amulia, langsung hubungi nomor di bawah ini, ya, Amuliers!